Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu tungggu oleh umat Islam karena bulan Ramadhan bagaikan tamu agung nan mulia yang kedatangannya membawa banyak anugrah dan Rahmat dari Allah yang tidak akan terjadi pada bulan bulan lainnya.
Terus bagaimana kita menyikapi dengan datangnya bulan Ramadhan?
1. adalah sambut dengan bergembira, senang dan disertai rasa cinta yang mendalam agar dalam menjalankan amaliayah ibadah Ramadhan dijalani dengan senang hati, ikhlas dan bersungguh-sungguh tanpa ada rasa kepayahan dan beban berat.
Kalau ada seorang muslim dengan kedatangan bulan Ramadhan dianggap hal biasa saja, sebagai rutinitas tahunan sama sekali tidak ada perasaan gembira atau cinta kepada Allah maka hal tersebut perlu dipertanyakan kadar keimanan orang tersebut karena Alllah SWT dalam surat Yunus ayat 58 memerintahkan hambanya untuk bergembira dengan datangnya anugrah dan Rahmat Allah SWT.
“Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS. Yunus [10]:58)
2. Menyiapkan mental, jiwa sekaligus motivasi atau niat dalam menjalankan ibadah puasa agar dalam menjalankan ibadah puasa kita dengan baik dan diterima Allah SWT. Sebagaimana hadits nabi Muhammad SAW :
Artinya : Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab radhiallahuanhu, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatantergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan. (HR. Bukhari)
Dari penjelasan hadits di atas dapat diambil kesimpulan bahwa segala sesuatu dikembalikan pada niat atau motivasi seseorang jika niatnya baik maka akan mendapatkan kebaikan sebaliknya jika niat atau motivasinya tidak baik maka hasilnya tidak baik.
Begitu juga dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan seseorang harus mempunyai motivasi yang baik dank arena Allah agar dalam menjalankan ibadah puasa diberikan kemudahan, kekuatan, kelancaran dan diterima Allah SWT, jangan sampai ibadah yang suci dan mulia ini didasarai dengan niat atau motivasi yang tidak baik apalagi salah sehingga dalam menjalankan ibadah puasa tidak mendapat apa apa kecuali rasa lapar dan haus dahaga semata dan hal itu yang dinamakan orang yang merugi.
3. Bersungguh sungguh dalam menjalankan ibadah puasa, dengan datangnya bulan Ramadhan seseorang dituntut untuk memaksimalkan waktu, tenaga dan pikiran untuk meraih sebanyak-banyaknya pahala karena apakah seorang akan mendapatkan kesempatan yang kedua.
Pahala akan diraih tergantung kadar kepayahan dan kesugguhan seorang apabila dia bersungguh sungguh dalam beribadah maka dia akan mendapatkan apa yang dikerjakan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An Najm ayat 39 yang artinya.
“Dan sesungguhnya tidaklah seseorang akan memperoleh pahala kecuali apa yang diusahakanya.”